A. Akar Etika Perjanjian Baru
Etika Perjanjian Baru berakar dari “Etika Taman Eden” dan “Etika Perjanjian Lama”.Yesus mengakui “Otoritas Etika Taman Eden” (Kej. 1-3), khususnya samalah kejatuhan dosa manusia pertama yang mengakibatkan hubungan Allah dengan manusia terputus dan adanyanubuat perdana tentang keselamatan (Kej. 3:15). Teologi dan Etika PB memiliki hubungan yang erat dengan konteks PL karena itu merupakan dasarnya. Dalam PL yang merupakan inti dari Etika PL ialah Kesepuluh Perintah Tuhan yang disimpulkan oleh yesus dalam dua pandangan etis yaitu: “Kasih Terhadap Allah dan Kasih Terhadap Sesame Manusia” (Mat. 22:37-39) dan hal ini menjadi hukum yang terutama dalam Perjanjian Baru.
Dalam Perjanjian Baru khususnya tokoh-tokoh penulis Injil dan beberapa tokoh lainnya memiliki etika yang berbeda-beda:
1.Matius
Matius serius menerima ajakkan Yesus dan mengikuti-Nya, ia bertobat dari kehidupannya yang lama yang penuh dosa sehingga menjadi orang percaya yang setia kepadaYesus (Mat. 9:9) dan ia mau melepaskan sikap “cinta uang” dan bersedia hidup jujur dan mengikuti Yesus serta tidak lupa mengucap syukur dalam hidupnya yaitu dengan mengadakan perjamuan makan menyambut Yesus dan murid-murid-Nya (Luk. 5:29). Matius tabiatnya rendah hati dan menyadari aibnya, ia membiarkan ketika disebut “Pemungut Cukai” yang ditulisnya sendiri dalam Injil Matius.
2.Markus
Markus menyambut berita anugerah dari palayanan Petrus dan ia bertobat kemudian aktif dalam pelayanan pemberitaan Injil bersama Petrus (1 Pet. 5:13). Markus seorang yang pandai bergaul dan ia banyak dikenal oleh banyak jemaat, sehingga ia menulis dengan memberikan perhatian pada sikap banyak umat Kristen ketika mendengarkan ajaran Yesusseperti “tabjuk” (Mark. 1:27), “tercengang” (Mark. 7:37), “takut” (Mark. 4:41), “bertanya-tanya”(Mark. 6:14, dan lainnya. Markus mempunyai iman dan pribadi yang baik sehingga Paulus menulis bahwa Markus adalah penghibur baginya dalam pergumulan yang dialaminya (Kol.4:10-11).
3.Lukas
Lukas merupakan non-Yahudi yang beriman kepada Yesus, hidupnya taat, setia, rendah hati/tidak sombong, dan bersikap disiplin. Ia seorang dokter (Kol. 4:14) dan dengan itu ia mengasih orang-orang yang membutuhkan pertolongan bahkan Paulus sendiri menulis ketika iadalam penjara “hanya Lukas yang tinggal dengan aku” (II Tim. 4:11) dan ia juga menyebutkanLukas sebagai “tabib Lukas yang kekasih” (Kol. 4:14). Dalam tulisan Lukas paling banyak menyoroti tentang pertolongan Yesus terhadap orang sakit disbanding ketig Injil lainnya.
Tugas.
1.Membuat kesimpulan Mengenai Etika Perjanjian Baru.
Comments