PERTEMUAN V
MATERI PAK “ TUGAS KELUARGA”
A. TUGAS KELUARGA
Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka. Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: “Beranakacuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi san taklukanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan dilaut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi” (Kej: 27-28).
1. Beranak Cucu dan bertambah banyak
Salah satu tugas manusia dalam keluarga adalah berketurunan untuk meneruskan kehidupan di bumi. Allah menjanjikan keturunan yang banyak seperti bintang di langit dan pasir di laut (Kej 15:15; 22:17) kepada Abram dan Allah memuhinya sampai saat ini. Allah mengaruniakan anak-anak dalam keluarga dan memberkati tumbuh kembang setiap anak.
2. Penuhi dan taklukanlah Bumi
Allah merancang manusia sedemikian rupa sesuai gambar dan rupa-Nya, dan memberi manusia tanggung jawab untuk memenuhi bumi, menaklukkan bumi, mengusahakan dan memelihara taman.”
“Memenuhi bumi” berarti manusia diberi tanggung jawab untuk memiliki keturunan yang diperoleh oleh suami- istri dari pernikahan kudus dihadapan Tuhan.
“Taklukan bumi” mengandung makna yang sangat dalam. Allah memberikan amanat kepada manusia untuk mengusahakan dan memelihara bumi demi kesejahteraan manusia dan demi kelangsungan kehidupan di seluruh alam semesta. Manusia berhak menggunakan seluruh ciptaan Allah untuk keperluannya, bukan untuk memuaskan keserakahannya. Karena itu, manusia diberi tanggung jawab untuk memelihara bumi. Dann, manusia harus bekerja dengan benar dan bertanggung jawab kepada Allah.
Bekerja keras demi hasil yang baik adaalh hal yang penting dan benar. Tetapi bekerja keras tanpa barkat Allah tidak akan menghasilkan apa pun. Itulah sebab keluarga harus menjadikan Kristus sumber kehidupannya, agar yang dilakukan dapat berhasil.
3. Menjadi Rekan kerja Allah
Setelah kejatuhan manusia ke dalam dosa, Allah terus bekerja dan berkarya untuk menebus manusia dari dosa dan menyelamatkan mereka dari maut. Mengapa? Sebab sejak awal Allah menempatkan keluarga sebagai rekan sekerja-Nya. Adam diberi tugas untuk menamai binatang-binatang yang telah diciptakan (kej. 2:19-20). Hawa ditempatkan sebagai penlng bagi Adam. Mereka bersama-sama mengusahakan dan memeliharan taman. Bahkan setelah peristiwa kejatuhan manusia ke dalam dosa, Allah tetap menjadikan manusia sebagai rekan sekerja-Nya.
Allah dapat mengerjakan semua pekerjaan yang diperlukan dimuka bumi ini. Tetapi Allah memberi amanat kepada manusia untuk mengusahakan dan memelihara agar menaklukan bumi, dengan maksud menjadikan manusia rekan kerja-Nya. Manusia menerima penghargaan dan kepercayaan untuk mengerjakan pekerjaan-pekerjaan atau tindakan-tindakan yang diperlukan untuk menjaga kelestarian alam semesta.
Mejadi rekan kerja Allah berarti menjadi mitra Allah. Manusia mengerjakan apa yang menjadi bagiannya yang diterima dari Allah. Oleh karena itu manusia harus hidup kudus sebab menjadi rekan kerja Allah berarti bekerja dalam kekudusan. Tidak bertindak serakah dalam mengelolah alam semesta. Bertindak serakah berarti manusia bekerja untuk memuaskan keinginan hatinya, bukan bekerja menjadi rekan sekerja Allah. Keluarga yang bekerja sebagai rekan sekerja Allah akan bekerja untuk kesejahteraan, kemuliaan Allah, sebagai wujud kehidupan yang melayani Allah.
Ada orang-orang yang dipilih Tuhan dari dalam keluarga untuk menjadi nabi, imam, raha, murid-murid dan para rasul. Sampai saat ini Allah bekerja membanggun gereja sebagai tubuh Kristus, misi Allah menyelamatkan manusia berdosa selalu melibatkan orang-orang yang telah disiapakan dari dalam keluarga. Paulus sendir mengaku bahwa “ kami adalah kawan sekerja Allah” (1 Kor. 3:9).
B. TANGGUNG JAWAB ORANG TUA
1. Ayah
Alkitab memberi gambaran yang jelas tentang peran seorang ayah dalam keluarga. Adam diberi tanggung jawab untuk mengusahakan dan memelihara taman. Adam memberi Hawa bahwa buah pohon yang ada di tengah-tengah taman tidaj boleh dipetik atau dimakan. Abraham membawa seluruh untuk meninggalkan Ur-kasdim ketika Allah memanggilnya menuju tahan yang dijanjikan Tuhan kepadanya. Yosua memberi kebebesan kepada bangsa Israel, kepada siapakah mereka akan menyembah, tetapi untuk keluarganyaia putuskan untuk menyembah Allah Yahweh, Tuhan Allah Israel.
Dalam efesus 6:4, paulus dengan tegas mengingatkan, “ Dan kamu, bapa-bapa janganlah bangkitkan amarah di dalam hati anak-anakmu, tetapi didiklah mereka dalam ajaran dan nasihat Tuhan.” Seorang ayah cenderung marah pada anaknya keteik mereka berbuat salah, bahkan ada yang tidak segan-segan memukul dengan keras atau berlaku kasar kepada anak. Sering kali seorang ayah menganggap hal tersebut sebagai hukuman yang wajar atas kesalahan yang dilakukan oleh anak-anaknya.
Lalu bagaimana seorang ayah melakukan perannya dalam keluarga?
a. Dalam aspek pendidikan anak.
Alkitab memberi penekanan lebih serius kapadaa para ayah. Ada 3 alasan yang mendasari penekanan ini:
Pertama, Alkitab mengatakan bahwa pendidikan anak adalah tugas ayah. Seoirang ayah tidak bisa meninggalkan tanggung jawab pendidkan anak dan menyerahkan seluruh aspek pendidikan kepada ibu. Alkitab secara konsisten pada perjanjian lama sampai perjanjian baru tidak pernah mengabaikan peran ayah dalam mendidik anak. Sementara saat ini, kebanyakan para ayah menyerahkan pendidikan anak sepenuhnya kepada ibu atau menyerahkannya kepada orang lain atau lembaga seperti sekolah dan gereja.
Kedua, anak belajar mengenal Allah melalui figur ayah. Kalau seorang anak mempunyai konsep yang salah tentang ayahnya, konsep tentang Allah pun salah. Jadi, kalau dia tahu ayahnya kejam, dia akan punya gamabaran tentang Allah yang kejam.
Ketiga, yang seringkali membuat anak marah dan sakit hati adalah ayah. Tentu saja tidak semua ayah berbuat demikian.
b. Dalam aspek perkembangan emosi
Seorang ayah sebaiknya memberikan arah perkembangan emosi yang positif kepada anak-anaknya dengan tidak menunjukan eskpresi kekuasaan secara berlebihan, tidak adil, memihak atau tanpa alasan. Bersikap arogan kepada anak akan mengakibatkan kepahitan hati. Aspek emosi yang positif dinyakan dengan mendidik, membesarkan, dan mengembangkan tingkah laku mereka melalui ajaran dan nasihat dari Tuhan.
c. Dalam pengembagan karakter
Seorang ayah menjadi figur yang kuat bagi anak-anakny. Memang seringkali kita beranggapan bahwa tugas ayah adalah mencari nafkah untuk keluarga. Tetapi Alkitab justru menekankan bahwa peran ayah sangat penting bagi pengembangan karakter anak. Dalam upaya itu, seorang ayah berperan sebagai:
· Problem solver. Ia dapa menunjukan kapada anak bahwa ia dapat menyelesaikan masalah atau mengembil keputusan.
· Playmate. Seorang ayah kehendanya dapat menciptakan komunikasi dan hubungan yang hangat dengan anak-anaknya melalui berbagai kegiatan yang dapat dilakukan bersama.
· Punishment, yaitu menegur apabila anak berbuat salah, mengajarkan anak untuk meminta maaf. Berlaku juga sebaliknya. Apabila ayah berbuat salah, ia pun harus meminta maaf.
· Model atau teladan. Seorang ayah hendaknya dapa membimbing anak tentang cara menjaga diri. Seorang ayah hendanya dapat membimbing anak tentang cara anak-anak akan lebih mengikuti apa yang diteladankan olehnya.
d. Dalam aspek rohani
Dalam Ulangan 6:6,7, Allah berfirman kepada Musa agar seorang ayah memperkenalkan Allah sejak dini kepada anak dengan cara menceritakan kepada anak tentang siapa Allah ddan betapa Ia mengasihinya, anak juga diajari kisah tentang Yesus- kelahiran, kehidupan, kematian, dan kebangkitan-Nya.
2. IBU
Sejak awal pencipta manusia Hawa melengkapi kebutuhan Adam. Kekosongan dalam diri laki-laki diisi oleh peran perempuan demikian sebaliknya. Itulah yang menjadi dasar suatu pernikahan. Menurut pandangan Kristiani perempuan mempunyai martabat yang setara dengan laki-laki
Seorang ibu akan menunjukan teladan tentang penguasaan diri, kebaikan, kekudusan dalam pikiran serta hati dalam mengatur seluruh kehidupan rumah tangganya serta hidup bijaksana dan suci, rajin mengatur rumah tangganya, baik hati dan taat kepada suaminya, agar firman Allah jangan dihujat orang (Tit,2:5). Dalam Yesaya, 49:15a Alkitab mengatakan “ dapatkah seorangn perempuan melupakan bayinya, sehingga ia tidak menyayangi anak dari kandungannya?”
Para ibu diminta untuk mencintai anak-anak mereka. Kapankah fungsi keibuan dimulai?
Beberapa tanggung jawab seorang ibu terhadap keluarganya adalah:
1. Menolong anak mengembangkan diri dan potensinya (Ams. 22:6)
2. Melayani anak-anaknya dan seisi rumahnya (Ams. 31:15)
3. Menyiapkan kebutuhan keluarganya (Ams. 31:21)
4. Mengajarkan hidup takut akan Allah, dengan penuh kasih (Ams, 13:24)
5. Pengajar di dalam keluarganya dan bijak (Ams.31:26)
6. Mengatur semua kegiatan dalam rumah tangganya (Ams,31:27)
7. Meneladankan kerakter baik kepada anak-anaknya (Ams. 31:26)
Alkitab tidak pernah memerintahkan setiap perempuan untuuk menjadi ibu. Namun demikian. Alkitab mengatakan bahwa mereka yang diberkati Tuhan menjadi ibu harus menerima tanggung jawab dengan serius. Para ibu memiliki peran yang unik dan krusial dalam hidup anak-anak mereka. Menjadi ibu bukanlah tugas atau pekerjaan yang tidak menyenangkan. Sebagiman ibu mengandung dan memberi makan serta memperhatikan anak pada masa bayi para ibu juga berperan dalam hidup anak-anak mereka hingga dewasa.
3. Mezbah Bagi Allah
Setelah Yosua menyampakan khotbah perpisahan dengan bnagsa Israel, ia mengumpulkan pata tua-tua Israel, kepala suku, para hakim dan semua pemimpin bangsa Israel. Secara khusus Yosua mengingatkan mereka kembali bahwa yang memulai dan membentuk bangsa Israel adalah Allah. Allah yang memisahkan Abraham dari kaum keluarga dan bangsanya. Semua peristiwa dan pengalaman bangsa Israel hingg mendiami tanah perjanjian, Kanaan,berada dalam pimpinan Tuhan.
Bangsa Israel adalah bangsa yang monotheis. Mereka menyembah hanya kepada satu Tuhan, yaitu Allah Israel. Tetepi di sekitar bangsa Israel banyak bangsa lain yang menyembah kepada ilahi-ilahi, dewa-dewi, patung-patung, dan diwujudkan dalam bentuk Baal Allah di Yerusalem sebagai pusat peribadahan Israel, yaitu menyembah Allah pencipta dan pemimpin Israel. Seklapun demikian, bukan berarti bangsa Israel menjadi bangsa yang senantiasa menjadikan Allah sebagai pusat kehidupan mereka. Bangsa Israel kali memberontak dan menyembah kepada allah lain sehingga Yosua memberi bangsa Israel pilihan: apakah yang menyembah kepada allah lain atau berhala lain. Apapun pilihan bangsa Israel, Yosua dan keluarganya tetap beribadah kepada Tuhan, Allah Israel.
Pengembilan keputusan seperti yang dilaukan Yosua akan menentukan apakah manusia menjadikan Allah sebagai sumber kehidupannya atau tidak. Peran Allah sebagai kehidupan atau tidak. Peran Allah sebagai sumber kehidupan keluarga berdasarkan kitab Ulangan 28:1-14 adalah:
1.Memberkati kaum keluarga secara jasmani
2. Membuat berhasil semua usaha.
3. Menguduskan kaum keluarga
4. Memberikan kemenangan
5. Sebagai akan menghormati bangsa yang menyembah kepada Tuhan
Sebaliknya apabila Allah tidak menjadi sumber kehidupan bangsa Israel akan mengalami kutukan Tuhan karena hidup jauh dari Tuhan. Kehadiran Allah fi tengah bangsa Israel membuat bangsa Israel dapat mengalami berkat-Nya. Oleh karena Itu, setiap keluarga hendaknya menjadikan Allah sebagai pusat kehidupan dengan cara hidup kudus, menaati firman-Nya, dan menjadikan prioritas alam keluarga.
Allah memperhatiakan kehdupan setiap keluarga. Abraham dan Sarah lanjut usia ketika menerima janji Allah bahwa mereka akan memiliki keturunan. Allah menghukum anak-anak Imam Eli karena kejahatan mereka, meskipun ayahnya seorang Iman di rumah Tuhan, Raja Daud menangis, mohon pengampunan Tuhan ketikan ia menyadari kejatuhannya kedalam dosadan berkabung ketika anak yang dilahirkan oleh Betsyebatidak diizinkan Tuhan hidup. Allah memperhatikan doa puasa yang dilakukan oleh Ester sehingga seluruh kaum keluarga dan bangsanya selamat dari pembinasaan yang telah direncanakan oleh Naaman. Tuhan Yesus mengubah air menjadi anggur ketika Tuan pesta pernkana di Kana mengalami kesulitan karena kehabisn anggur untuk dihidangkan kepada para tamu. Tuhan Yesus memberkati lima roti dan dua ekor ikan milik seorang anak laki-laki sehingga cukup untuk dimakan lima ribu orang bahkan lebih du belas keranjang. Allah melalui petrus menyembuhkan orang lumpuh di depan pintu gerabang hingga dapat berjalan. Alkitab mencatat banyak perbuatan Allah yang ajaib, yang menjawab doa dan memelihara kehidupan manusia yang percaya kepada-Nya. Dalam kehidupanmu bersama keluarga dan semua orang yang kamu kasihi pun tentu mengalami banyak kisah yang ajaib. Banyak yang dapat disampaikan sebagai bukti bahwa Allah senantiasa memlihara kehidupan keluarga.
Tugas
1. Menjelaskan Tugas Keluarga
2. Mendefinisikan Tanggung jawab orangtua ( Ayah dan Ibu )
3. Menjelaskan Mesbah bagi Allah
Comments